Diduga Pembangunan Rehabilitas TKN Assalim Desa Ciodeng Gunakan Baja Ringan Bekas

oppo_2

PANDEGLANG| kabardigital.com– Pemerintah kabupaten Pandeglang melalui dinas pendidikan dan kebudayaan, melaksanakan pembangunan dan Rehabilitas Ruang Kelas TKN Assalim Desa Ciodeng kecamatan Sindangresmi kabupaten Pandeglang, dengan anggaran sebesar Rp 113.407.000 sumber Dana APBD- DAU yang dikerjakan oleh CV. Wiratama diduga masih menggunakan bahan material lama.

.

oppo_2

Hal tersebut di ketahui saat adanya monitoring di lokasi proyek oleh beberapa awak media Selasa (21/05/2024), tampak jelas di beberapa tempat pada bangunan menggunakan bahan material lama, baik pada baja ringan penyangga atap maupun atap, dan bukan hanya hal tersebut tampak jelas para pekerja tidak mengindahkan terkait keselamatan dan kesehatan kerja (alat pelindung diri) , tentu hal ini sangat riskan terjadinya kecelakaan kerja.

Berita Lainnya :  Seorang Wartawan Meninggal Dunia Pasca Tabrakan di Jalan Raya Sodong-Kadubera

.

oppo_2

Lebih lanjut dari pantauan awak media di lokasi proyek terlihat jelas banyak beberapa kejanggalan dalam pengerjaan di duga hal ini di sebabkan faktor para pekerja dilokasi tidak melihat adanya pengawas pekerjaan , terutama dari konsultan pengawas dari dinas terkait.

.

oppo_2

Saat di tanya , salah satu pekerjaan proyek tersebut menjelaskan bahwa material baja ringan yang lama cuma dipakai penahan kokoh. Untuk siku dan hanya dipakai lapisan agar kuat karena sayang masih bagus kami pasang itu pun akan di bongkar kembali yang sudah terpasang juga itu pun kami di perintahkan oleh konsultan pengawas barang yang bekas suruh dipasang, dan konsultannya pak Pajar dan pelaksana pungkasnya Jepri

Berita Lainnya :  Diduga Pungli Program P3KE di Desa Oknum Perangkat Desa Sorangan Terhadap KPM

Terlihat pada rangka baja terpasang terselang seling dengan baja ringan yang baru dan lama, baja ringan yang lama nampak terlihat adanya sangkar Tawon dan sangkar burung, namun kendati yang seharusnya di ganti tetap saja di pakai, di sinyalir demi Raup keuntungan.

Dengan kurangnya pengawasan dari pihak konsultan , sehingga para pekerja dengan leluasa mengerjakan proyek tersebut dengan asal jadi dan terkait APD K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) mereka abaikan saja, terlihat dilokasi tidak mengenakan APD, bahkan saat di tanya kenapa tidak di pakai APD,

Di lokasi proyek tersebut awak media menemukan pembesian untuk balok atas di duga campur untuk cincin besi 4 dan besi 6 besi diameter 8.

Berita Lainnya :  Kelompok Tani Didesa Angsana Keluhkan Harga Pupuk Mahal Dan Langka, " Diduga Digelapkan Kios Resmi

Sementara itu pihak CV. Wiratama dan konsultan Pengawas belum terkonfirmasi sampai ditayangnya Pemberitaan (Watak)

Pos terkait