PANDEGLANG| kabardigital.com. Papan Informasi Publik (PIP) merupakan salah satu teransparansi sebagai sarana penyampaian informasi kepada publik atau masyarakat dimana masyarakat mengetahui tentang apa dan berapa besarnya anggaran dalam pembangunan dan pengadaan yang bersifat keteransparan kepemerintahan.
Seperti halnya pembangunan sarana dan prasarana pertanian berupa Pompa air yang sedang di laksanakan di kampung Pendeuy Desa Umbulan kecamatan Cikeusik kabupaten pandeglang Banten, yang mana terpantau oleh awak media tidak terpasang Papan Informasi Publik. dan oknum ketua kelompok tani Pendeuy Jaya tuding wartawan yang menghabiskan anggaran pompanisasi Kamis (11/07/2024)
Seperti yang diungkapkan oleh Ibrohim yang sering dipanggil Ibro selaku ketua kelompok tani Pendeuy Jaya sekaligus ketua rukun tetangga (RT) di kampung mengatakan bahwa. Memang betul saya mendapatkan program pompanisasi nilai anggaran sebesar Rp 112.000.000 (seratus dua belas juta) dari dinas pertanian Kabupaten Pandeglang itu pun dua kali pencairan. pertama sebesar Rp 79.000.000 (tujuh puluh sembilan juta). terus mana cukup untuk Membangun sedangkan yang Rp 50.000.000 untuk pembelian mesin sesuai RAB
“ya bukan dari itu saja yang mangurangi anggaran sampai habis oleh media Menes, Angsana, dan media disini pun ada. Apa yang mau saya bangunkan sedang habis oleh media juga sebesar Rp 7000.000 untuk membeli semen datang media dan untuk membeli batu juga datang media dan juga rokok pak korluh dan PPL, kata saya ini program untuk pembangunan bukan untuk bacakan jadi pusing ke sayanya memang media tidak minta uang ke saya dan saya kasih aja untuk bensin
“Anggaran tahap || juga pasti habis untuk mesin karena saya baru DP untuk pembelian mesin pompa Baru Rp 39.000.000 sisanya masih besar.
makanya saya mengambil inisiatif untuk meminta uang ke masyarakat dengan cara di swadayakan. dengan nominal yang tidak bisa di sebutkan jumlahnya Alhamdulilah mendapatkan uang sebesar Rp 3000.000 ( tiga juta). Dari masyarakat dan langsung saya belanja bahan material semen cat dan yang lainnya karena anggaran dari pemerintah tidak cukup, kalau nunggu pencairan tahap II masih lama Alhamdulillah bangunan tersebut sudah selesai ujarnya.
Sementara itu pihak BPP Kecamatan Cikeusik belum terkonfirmasi sampai ditayangnya Pemberitaan (Watak)