KABAR DIGITAL, LANGKAT — Wakil Ketua DPRD Langkat Donny Setha segera memanggil institusi dan rekanan yang terkait untuk mempertanyakan tentang kendala maupun faktor lain pembangunan SMA Plus di Lingkungan VI Bukit Gayor, Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara. Bangunan berbiaya lebih dari APBD Sumut tersebut sudah lebih 3 tahun belum rampung dikerjakan.
“Ini sudah menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat. Untuk itu kita akan segera panggil pihak yang berkompeten terkait masalah ini, kalau proyek tidak tepat waktu berarti ada masalah dalam perencanaan atau ada yang tidak sesuai dengan RAB, sehingga pekerjaan terkendala. Apalagi kontraktor pelaksananya berganti-ganti. Inikan harus dipertanyakan,” kata Donny Setha, saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (30/1/2024).
Menurut politisi Partai Gerindra itu, SMA Plus di Besitang seharusnya selesai dan bisa operasional belajar mengajar tahun 2022 lalu sejak dimulainya pembangunan Juni 2020, dengan anggaran Rp 7,5 milar. Tetapi tidak rampung dan ditambah lagi anggaran di tahun 2022 hingga belasan miliar.
“Ada indikasi penyalahgunaan anggaran, karena proyek tidak tepat pada rencana sudah pasti anggaran banyak keluar, untuk itu kita akan panggil semua pihak terutama instansi hukum,” kata Donny Setha lagi.
Sebelumnya, Kacabdis Pendidikan Wilayah II, H Syaiful Bahri, tidak berhasil ditemui di kantornya di Stabat, Langkat, Senin (29/1/2023).
“Pak Kacabdis lagi di Medan kantor Gubernur, ada rapat. Biasanya Pak Kacabdis ada, tapi hari ini tidak masuk karena rapat di Kantor Gubernur,” kata Bob, salah seorang stafnya.
Diketahui, pembangunan SMA Plus di Kecamatan Besitang, semula berbiaya ABPD Sumut TA 2020 sebesar Rp 7,5 milar. Mulai Juni 2020 proyek itu dikerjakan, dan ditarget selesai di 2022. Karena bangunan tak sesuai bastex dan retak-retak.
Kemudian, Pemprov Sumut di tahun 2022 kembali mengalokasikan dana dengan rincian:
– Belanja jasa konsultansi perencanaan pembangunan asrama oleh CV Syarsamas Engineering Consultant, dengan anggaran Rp 475 juta
– Belanja jasa konsultansi perencanaan lanjutan tahap II oleh CV Sakha Sinergi, dengan anggaran Rp 866,7 juta
– Jasa Konsultansi pengawasan lanjutan tahap II oleh CV Bumi Toran Kencana, dengan anggaran Rp 810,3 juta
– Pembangunan lanjutan tahap II oleh CV Bintang Buana, dengan anggaran Rp 11,5 miliar
– Jasa konsultansi pengawasan asrama oleh Karya Vitaloka Konsultan, dengan anggaran Rp 277,2 juta
– Pembangunan asrama oleh CV Naufal Jaya Abadi, dengan anggaran Rp 6 miliar.
Pembangunan lanjutan tahap II SMA Plus Besitang yang dikerjakan oleh CV Bintang Buana pada Juni 2022 namun sampai akhir Desember 2022 juga tidak selesai, hingga di akhir Januari 2024 SMA Plus di Langkat itu belum juga selesai dan bisa dioperasikan.
Padahal, Edy Rahmayadi sewaktu menjadi Gubernur Sumatera Utara didampingi Kadis Pendidikan Sumut Asren Nasution dan Kacabdis Pendidikan Sumut di Stabat M Basir Hasibuan, pada10 Agustus 2022 lalu, saat meninjau lokasi pembangunan SMA Plus di Besitang, mengatakan, SMA Plus Langkat akan memulai aktivitas belajar mengajar tahun 2023. (*)