KABAR DIGITAL, SIANTAR — Keresahan warga Pematangsiantar sepertinya hanya dianggap angin lalu oleh APH setempat. Pasalnya, bandar narkoba NS, ASG, dan Brekele hingga kini tak tersentuh.
Hal ini tentu menimbulkan kecurigaan warga tentang permaian yang biasa disebut ‘pesanan LP’. Pesanan LP sendiri diduga digunakan untuk memuluskan aksi sang bandar agar tetap bisa menjalankan bisnis haram tersebut.
Dari berapa banyak ‘penanan LP’ yang diminta APH, biasanya sang bandar akan memenuhi target apa pemegang jabatan agar tetap bisa duduk di posisi ‘empuk’. Tak lupa, para bandar juga menyiapkan ‘amplop coklat’.
“Kita curiga, para bandar sudah berkordinasi kepada APH setempat. Biasanya APH meminta sejumlah tangkapan, ya yang ditangkap para pecandu atau sekelas pengedar la yang jadi tumbal para bandar,” ujar Ramly, Ketua LSM Reaksi Sumut kepada wartawan.
Dijelaskan Ramly, warga Pematangsiantar sudah lama resah akan peredaran narkoba disana. Namun, kita menduga sudah adanya kordinasi dari para bandar terhadap APH, hingga bisnis-bisnis haram itu tak juga terputus hingga saat ini.
“Biasanya bandar yang menyiapkan target untuk ditangkap agar pesanan LP terpenuhi, pasti ada amplopnya la,” terang Ramly.
Ditegaskan Ramly, menurut informasi dari masyakat, peredaran sabu ada di lorong 7 Parluasan, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar yang diduga dikendari bandar berinisial NS.
Selain itu, bandar yang disebut-sebut bernama Brekele menjalankan aksinya di kawasan SMPN 6, Kecamatan Siantar Utara.
“Informasi terbaru, kita menerima laporan bahwa seorang pria yang dipanggil Gunawan dan Igun juga menjalankan bisnis haram itu di kota Pematangsiantar,” tutup Ramly semberi mengatakan akan melaporkan hal tersebut kapada Kapolres AKBP Yogen. (*)