Kabardigital.com, Batu Bara – Penjabat Kepala Daerah atau biasa disebut dengan Pj Bupati Batu Bara Heri Wahyudi Marpaung, dianggap masih kurang peduli terhadap kebutuhan urgen untuk masyarakat berbagai lapisan. Salahsatu hal terpenting adalah ‘Terkait Masalah Perbaikan Infrastruktur Jalan’ diberbagai penjuru wilayah kabupaten Batu Bara terutama dideerah Limapuluh sebagai pusat ibukota pemerintahan.
Anggapan ini disampaikan langsung oleh unsur pimpinan sebuah Organisasi profesi Advokat (Pengacara), yakni Federasi Advokat Seluruh Indonesia (FERARI), Jum’at (9/8/2024). Prihal pernyataan tegas ini disampaikan melalui Sekretaris Ferari, Rudi Harmoko. SH, mewakili Ketua FERARI Helmisyam Damanik, SH, MH, di Kelurahan Limapuluh, Kecamatan Limapuluh.
Selanjutnya anggapan pengacara pemilik model rambut berkucir yang terbilang sering memunculkan sensasi bukannya tanpa alasan kuat, sebab Pj Heri Wahyudi selaku Kepala Daerah termasuk seolah seorang tipe “Pejabat” yang lebih sennag dengan acara-acara bersifat seremonial saja. Wajar kalau beliau dianggap tidak peduli, manakala masih tak sedikit ditemukan jalan yang kondisinya terbilang ‘Rusak Parah’ bahkan di Pusat Pemerintahan Batu Bara.
Oleh karena itu, Rudi Harmoko, SH menyampaikan harapannya agar Pj Heri Wahyudi Marpaung pun dapat lebih memprioritaskan kebutuhan masyarakat yang urgen akan infrastruktur jalan yang benar-benar bagus ketimbang mengutamakan kegiatan seremonial pencitraan yang diduga lebih diperuntukkan bagi kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu saja.
Masih menurut Rudi, bahwa banyak kondisi infrastruktur jalan di Batu Bara yang masih mengalami rusak parah, itu menunjukan soal ketidakmampuan Pemerintah khususnya Pemkab Batu Bara dalam menangani upaya peningkatan kesejehteraan bagi rakyat daerah secara merata dan menyeluruh.
“Pj Bupati Batu Bara itu per hari ini sebenarnya merupakan lokomotif sebuah perubahan yang harus siap mengerjakan segala tugasnya dalam.durasi waktu yang relatif singkat, ia juga merupakan symbol Pemimpin yang bisa berkerja dengan penu rasa tulus ikhlas tanpa tendeng aleng-aleng apalagi ber-aroma politis yang terbuka”, kata Rudi.
Rudi Harmoko menegaskan, apa yang ia sampaikan bukan berdasarkan sentimen terhadap Pj ataupun cuman sekedar merupakan harapan pribadi maupun organisasi nya. Ini muncul sebagai bagian dari Fast Respon terhadap keluhan masyarakat yang merasa semakin terabaikan atas kebutuhan infrastruktur jalan yang lebih baik, terutama terhadap warga yang tinggal di inti Kota Kabupaten.
“Masalah ini bukan hanya tentang perbaikan fisik jalan saja, tetapi juga tentang komitmen pemerintah setempat untuk mendengarkan dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat itu sendiri secara luas. Keberadaan Pj Heri Wahyudi Marpaung, sebenarnya diaharapkan oleh segenap masyarakat Batu Bara, dapat menghadirkan perubahan positif yang berdampak langsung bagi publik”, pungkasnya.
Masih berdasarkan pernyataan Rudi Harmoko, bahwa momentum ini adalah kesempatan bagi Pj Heri untuk menunjukkan kemampuan serta ke-profesionalan dari alumni jebolan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jati Nangor yang juga memangku jabatan sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) defenitif di Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel).
“Kami pikir Pj Heri Wahyudi lebih faham tentang Tata Kelola Pemerintahan, dan semestinya dia mampu. Sebab kenapa dia berani disumpah jabatan kalau pada akhirnya tidak mampu menjalankan tugas yang diamanahkan kepada Nya sebagai Pj Bupati di Batu Bara, bukannya malah nanti diam-diam begerak sebagai Koordinator Tim Pemenangan dalam sebuah ajang kontestasi Politik. Maka saran kami segera lakukan evaluasi dan konsolidasi secara komprehensif guna menyikapi hal yang dianggap paling urgen dan mendesak yang dibutuhkan oleh masyarakat luas”, tandas Lawyer muda asal Kecamatan Medang Deras tersebut. (Bimpas)