KABAR DIGITAL, MEDAN — Di saat Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan tengah gencar-gencarnya meningkatkan citra Polri dengan kegiatan Sapa Warga Satu Rasa, oknum polisi yang satu ini malah merusak kepercayaan masyarakat.
Adalah Bripka FS, personel Tugas Luas (Tekap-red) Sat Reskrim Polrestabes Medan mencoreng nama baik Polri dengan tikah koboynya. Pasalnya, memarkan senpinya dan diduga menodongkan senjata api miliknya ke warga sipil. Parahnya lagi, Bripka FS diduga juga melakukan pemukulan.
Informasi yang diperoleh KabarDigital.com dari salah anggota Polisi yang bertugas di Polrestabes Medan, peristiwa koboy tersebut terjadi sekitar 3 hari lalu di kawasan Laut Dendang, Percut Seituan, tepatnya di kediaman Bripka FS.
Menurut sumber yang identitasnya tidak ingin disebutkan, kejadian tersebut dipicu masalah sampah di rumah Bripka FS.
Korban yang diketahui bernama Sion yang merupakan petugas angkat sampah di kawasan tersebut. Diduga kesal lantaran limbah rumah tangga miliknya yang sudah mengeluarkan aroma tak sedap tidak diangkat korban, kesal, diduga Bripka FS mengacungkan senpinya kepada korban. Tak hanya itu, diduga korban juga dianiaya.
“Masalah sepele, sampah dirumahnya tidak diangkat. Korban mengatakan Bripka FS belum membayar jasa buang sampah. Mungkin korban tidak tau, FS adalah Polisi, makanya adu mulut,” ujar sumber, Minggu (12/1/2025).
Lanjutnya, menurut informasi, korban sudah membuat Laporan Pengaduan (LP) ke Polrestabes Medan dan Paminal Polrestabes Medan juga sudah mengetahui hal tersebut.
“Infonya udah buat LP, katanya juga Paminal udah periksa saksi,” tutup sumber.
Kaur Pemerintahan Desa Laut Dendang, Asmaul saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui hal tersebut. “Saya beneran tidak tau adanya peristiwa tersebut,” ujarAsmaul.
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba saat dikonfirmasi terkait adanya laporan koran masih bungkam.
Sedangkan Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan akan mengatasi kasus tersebut. “Saya cek ya, terimakasih infonya, saya atensi,” ujar Gidion.
Sayang, korban Sion yang coba dikonfirmasi masih masih belum memberi jawaban. (*)