KABAR DIGITAL MEDAN — Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Provinsi Sumatera Utara tahun 2023 sebesar 0,425, turun 0,017 poin dibandingkan 2022.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Nurul Hasanudin mengatakan hal itu kepada wartawan di kantornya Jl. Asrama Kecamatan Medan Helvetia, Senin (6/5/2024).
“Menurunnya ketimpangan gender terutama dipengaruhi oleh perbaikan pada dimensi kesehatan reproduksi dan pasar tenaga kerja,”sebut Hasan.
Penurunan ketimpangan gender terjadi di sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. IKG Sumatera Utara sebesar 0,425 (turun 0,017 poin) dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 0,442.Menurunnya Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di Provinsi Sumatera Utara terutama dipengaruhi oleh perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pasar tenaga kerja.
Perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh perbaikan indikator perempuan pernah kawin usia 15–49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun yang turun dari 15,5 persen di tahun 2022 menjadi 15,1 persen di tahun 2023.
Perbaikan dimensi pasar tenaga kerja dipengaruhi oleh perbaikan TPAK perempuan yang meningkat lebih tinggi dibandingkan TPAK laki-laki. TPAK laki-laki sebesar 83,89 persen di tahun 2022 menjadi 84,40 persen di tahun 2023 (naik 0,51 persen poin), sementara TPAK perempuan sebesar 55,37 persen di tahun 2022 menjadi 57,81 persen di tahun 2023 (naik 2,44 persen poin). perbaikan ini dipengaruhi oleh kesetaraan pencapaian pada Seluruh dimensi penyusun tingkat kesetimbangan Jember Jika dilihat reproduksi proporsi perempuan 15-14 tahun yang dalam dua tahun terakhir melahirkan anak lahir hidup terlahir tidak difasilitasi kesehatan adalah sebanyak 12,60% kemudian proporsi perempuan 15 sampai 49 tahun yang melahirkan anak lahir hidup pertama di usia kurang dari 20 tahun adalah 25,80% capaian komponen dimensi pemberdayaan adalah sebagai berikut persentase penduduk laki-laki dengan pendidikan SMA ke atas sebanyak 42,6 2% persentase penduduk perempuan dengan pendidikan SMA ke atas 37,60% persentase penduduk laki-laki di legislatif sebanyak 77,86% dan persentase penduduk perempuan di legislatif 22,14% ketiga capaian komponen dimensi pemberdayaan yaitu tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki 84,26% dan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan sebesar 54,52% ketimpangan gender di Indonesia selama 6 tahun terakhir secara konsisten menunjukkan keturunan sejak tahun 2018 hingga 2023 index ketimpangan gender berkurang sebesar 0,052 poin atau secara rata-rata turun 0,01 point per tahun hal ini bahwa ketimpangan gender semakin kecil atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan yang semakin membaik hal ini ditunjukkan oleh perbaikan yang terjadi di dimensi pasar tenaga kerja di mana TPA perempuan mengalami peningkatan dan juga persentase perempuan dengan pendidikan minimal SMA terus meningkat secara dimensi ketiga dimensi pembentuk indeks ketimpangan gender secara konsisten mengalami perbaikan dimensi kesehatan reproduksi lembab resiko perempuan terkait dengan kesehatan reproduksi pun semakin menurun sementara itu dimensi pemberdayaan jaringan di pasar tenaga kerja pun semakin besar. (BES)