KABAR DIGITAL, MEDAN — Dugaan porstitusi berkedok Premiere SPA masih terlihat buka. Meskipun sudah viral dan muncul pemberitaan adanya praktek Porstitusi, Premiere SPA seakan jadi idola dan belum juga ditindak.
Terlihat handuk diduga digunakan untuk pengunjung masih dijemur oleh management Premiere SPA.
Melihat hal itu, Ketua Laskar Al-Wali, Muhammad Iqbal bersama teman-temannya langsung melakukan investigasi dengan mendatangi Premiere SPA yang katanya sudah di tutup.
“Katanya sudah tutup. Kenapa masih buka Premiere SPA ini??” Tanyak Iqbal. Sabtu, (18/5).
Mengetahui beberapa warga mengatasnamakan Laskar Al-Wali yang datang, Pihak management Premiere SPA terlihat grasak- grusuk untuk membereskan aktifitas yang terjadi didalam Premiere SPA, jalan Williem Iskandar Komplek MMTC Blok H No 9, Desa Medan Estate, Kec Percut Sei Tuan.
Tidak hanya itu, Iqbal bersama timnya juga mencoba untuk memastikan apakah didalam Premiere SPA masih ada melayani dugaan Porstitusi atau kusuk-kusuk plus, namun saat ingin membuka pintu kaca Premiere SPA, pihak management langsung mengunci pintu usahanya dari dalam.
“Jadi kita lihat bersama ya, bahwa usaha Premiere SPA masih buka. Saat kita mencoba untuk melihat kedalam, pihak management langsung menutup pintunya. Jadi kami kemari untuk melakukan investigasi berdasarkan adanya laporan warga masyarakat dan menindaklanjuti beberapa pemberitaan yang heboh di medsos ataupun di media cetak, ternyata di lokasi usaha Premiere SPA masih membuka usaha Prostitusi yang berkedok Spa” Ujar Iqbal kepada wartawan.
Iqbal menambahkan dengan tidak mengindahkan segala aturan yang ada dan disebut menyediakan praktek Porstitusi, usaha Premiere SPA dianggap telah menodai umat beragama.
Sebab, usaha Premiere SPA yang saat ini masih beroperasi berdekatan dengan tiga rumah ibadah yakni Mesjid, Vihara dan Gereja, namun seakan tidak perduli hingga masih terlihat buka dan beroperasi.
“Mereka tidak perduli dengan aturan ini. Jadi kita minta ditutup usaha Premiere SPA ini. dan kami akan berkoordinasi dengan TIM Hukum Laskar Al-Wali untuk menyikapi ini” Terang Iqbal.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu Jefri Simamora saat di mintai tanggapan, masih beroperasinya usaha Premiere SPA, menyebutkan bahwa Premiere SPA sudah tutup.
“Sudah tutup itu bang, jadi karyawan nya saja yang disana bang. Karena mereka tinggal dan tidur disana katanya” Ujar Jefri berkilah, Sabtu (18/5),
Terpisah, TIM Hukum Laskar Al-Wali bernama Tim Penegak Konstitusi Umat, Mahmud Irsad Lubis, SH, didampingi Sumantri, SH, Iskandar, SH, Mursida, SH, Hendrawan, SH, Ahmad Jufri Harahap, SH, dan Muhammad Natsir PSR, saat di wawancarai wartawan, Sabtu, (18/5), mengatakan bahwa aksi ataupun peninjauan lapangan yang dilakukan oleh Laskar Al-Wali, dimana mereka untuk memastikan apakah usaha Premiere SPA berdasarkan informasi yang didapat masih melakukan aktivitas sebagaimana biasanya.
“Jadi peninjauan Ketua Laskar Al-Wali, bahwa berdasarkan informasi masyarakat masih buka, Maka dengan ini atas nama tim Pengacara Laskar Al-Wali menyatakan pernyataan, Pertama kita mendukung tindakan Laskar AL-Wali yang melakukan investigasi terhadap laporan adanya dugaan, bahwa Premiere SPA yang diduga melakukan perbuatan-perbuatan asusila dan mesum ini kembali melakukan operasional. nah terhadap hal ini, seharusnya tindakan Premiere SPA ini haruslah ditutup secara operasionalnya, karena secara pasti bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan, apalagi bukannya 24 jam, dan ini sudah melanggar aturan pemerintah. Dan petugas kepolisian seharusnya aktif untuk melihat bahwa ada perbuatan pelanggaran hukum di sana, khususnya bertentangan dengan apa yang diatur di dalam KUHP kita” Kata Mahmud Irsad.
Ia menambahkan, setelah dipastikan oleh Laskar Al-Wali ternyata usaha Premiere SPA masih membuka operasional.
“Maka dengan ini kita akan berkordinasi dengan Laskar Al-Wali dan komponen masyarakat agar usaha Premiere SPA ini bisa ditutup secara permanen tanpa diganti baju, tanpa ganti nama dan sebagainya, Sebab, perusahaan itu harus mempunyai izin dan ini harus kita lihat secara objektif tanpa hanya melihat secara parsial, tidak bisa, ini harus menyeluruh” Sebut Mahmud Irsad.
Maka atas nama tim Hukum Laskar Al-Wali menyatakan jika masih membuka, pertama kita akan berkoordinasi dengan Ulama-ulama atau Komponen-komponen masyarakat lainnya, karena Premiere SPA sudah melakukan operasional kembali.
“Jika tidak diindahkan, kita akan melakukan aksi Besar-besaran untuk menutup secara paksa keberadaan dari Premiere SPA tersebut, kalau tidak juga, maka jalan terakhir adalah pertama kita akan melakukan gugatan terhadap Bupati Kabupaten Deli Serdang, terhadap Dinas Perizinan (PTSP), terhadap Dinas Pariwisata dan juga melaukan gugatan terhadap pengelola dan owner dari pada tersebut. karena itu jangan macam-macam, kalau sudah mengetahui hal itu, dari mulai aparat, Bupati, Camat hingga Kepala Desa cepat menutup lokasi itu tanpa ada pertimbangan lainnya, karena sudah melukai hati umat beragama dan kita juga akan segera melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri Lubuk Pakam terhadap keberadaan Premiere SPA”tutup Mahmud Irsad. (*)