KABAR DIGITAL, MEDAN — Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Amanat Nasional ,Rudi Alfahri Rangkuti,SH., MH., menanggapi isu polemik diaktifkannya kembali agen yang berfungsi langsung sebagai pengecer.
Sebenarnya tujuan program dari pemerintah sangat baik yaitu masyarakat tidak terbebani dengan harga gas yang bervariatif.Jadi misalkan HET itu sebesar Rp.14.000,- ,nah karena agen resmi langsung jadi pengecer ,harga yang didapatkan masyarakat adalah HET yang sudah ditetapkan”,papar Rudi Alfahri kepada media saat ditemui di Gedung DPRD Sumut. (4/2/2025).
Namun anggota Komisi B DPRD Sumut ini tidak menampik adanya plus minus terhadap program tersebut. Dimana salah satunya dengan program yang baru ini, gas elpiji yang biasanya tersedia di pengecer pun hilang sehingga terjadilah antrian panjang.
Masyarakat kita berpikir begini, ga peduli masalah harga asal mudah didapat tapi saat ini pemerintah berpendapat lain yakni tidak ingin membebankan harga di masyarakat namun mereka belum bisa memutuskan mata rantai masalah ketersediaan itu yang menjadi kunci utama”,lanjutnya.
Tujuan dari pemerintah kita apresiasi lah bahwa untuk membantu masyarakat sesuai dengan misi Presiden Prabowo saat ini yang bertujuan pro rakyat. Terlihat dari gebrakan – gebrakan pak Prabowo yang memperhatikan dan mengutamakan rakyat kecil”,tambah Rudi Al Fahri yang juga menjabat sebagai Ketua POK DPW Partai Amanat Nasional Sumut.
Saat ditanya tentang isu perpindahan Gas Elpiji ke DME( Dymethyl Ether ) atau Gasifikasi Batu Bara yang sedang di kembangkan pemerintah sebagai pengganti elpiji, dia menjawab sampai saat ini belum mendapatkan informasi tentang hal tersebut.
Kalau menurut saya sih sebaiknya kita tetap kembali ke pengecer seperti biasa dulu. Lalu perlahan – lahan langkah berikutnya memperbaiki sistem pendistribusian gas elpiji ini secara sistematis agar tidak terjadi kelangkaan di masyarakat. Jangan dilakukan secara tiba tiba tetapi tidak bisa menciptakan solusi dari masalah yang ditimbulkan”,tutup Rudi Al Fahri. (Team/BES)