KABAR DIGITAL, LANGKAT — Pramana’s Institute Indonesia baru-baru ini merilis hasil survei yang menunjukkan pasangan calon nomor urut 1, Syah Afandin-Tiorita Boru Surbakti, unggul jauh dengan tingkat elektabilitas mencapai 63,4 persen.
Sementara pasangan nomor urut 2, Iskandar Sugito-Adli Tama Hidayat Sembiring, tercatat hanya meraih 29,3 persen, dengan 7,3 persen responden belum menentukan pilihan.
Survei ini melibatkan 1.632 responden dari 23 kecamatan di 277 desa/kelurahan, dengan margin of error sebesar 1,94 persen.
Namun, kredibilitas lembaga survei tersebut menjadi sorotan.
Abdul Rahim Daulay, pengamat sosial politik dari Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN) Institute, mempertanyakan keabsahan Pramana’s Institute Indonesia.
Menurutnya, lembaga ini tidak terdaftar dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), yang mencakup 68 lembaga survei resmi seperti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indikator Politik, dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
“Saya pun baru mendengar lembaga ini. Setelah saya telusuri, Pramana’s Institute Indonesia tidak ada dalam daftar Persepi.
Bahkan, situs web mereka, pramanainstitute.com, belum siap dan minim informasi,” ujar Rahim, yang juga mantan Ketua Bidang Komunikasi Badko HMI Sumut (2021-2023).
Rahim menekankan perlunya transparansi dari Pramana’s Institute terkait metodologi dan data responden.
“Publik berhak tahu apakah survei ini dilakukan sesuai kode etik. Jangan sampai ada dugaan survei pesanan,” tambahnya.
Berikut adalah daftar lembaga survei resmi yang terdaftar dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi):
- Lembaga Survei Indonesia (LSI)
- Cirus Surveyors Group
- Populi Center
- Centre for Strategic and International Studies (CSIS)
- Charta Politika Indonesia
- Cyrus Network
- Polmark Indonesia
- Indikator Politik Indonesia
- Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
- Losta Institute
- Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) Pedoman Research and Communication
- Pandawa Research
- Roda Tiga Konsultan (RTK)
- Indo Riset
- Spektrum Politika
- Celebes Research Center
- Indo Data
- Indo Polling Network
- Institute Strategic Indonesia (Instrat)
- Parameter Konsultindo
- Indekstat
- The Haluoleo Institute
- Sands Analitik Indonesia
- Indo Consulting Network
- Indonesia Development Engineering Consultant (IDEC)
- Indopol Survey and Consulting
- Konsepindo Research and Consulting
- Lingkar Strategi Indonesia
- Politika Research and Consulting
- Script Survei Indonesia (SSI)
- Parameter Publik Indonesia
- Alvara Strategi Indonesia
- Arus Survei Indonesia
- Brand Politika
- Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC)
- Media Survei Indonesia (MSI)
- Pusat Polling Indonesia (Puspoll Indonesia)
- Indo Supporting Idea (Inside) Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic)
- Katadata
- Lingkaran Survei Sulawesi (LSS)
- Media Survei Center Indonesia (MSCI)
- Proximity Indonesia (Data Survei Indonesia)
- RESI (Research Excellent & Survey Indonesia)
- Satukanal Riset dan Pengembangan
- Algoritma Research and Consulting
- Cigmark Research and Consulting
- Daya Teknologi Strategi Indonesia
- Dimensi Research and Consulting
- Fenometer
- Ide Cipta Research and Consulting
- Ipsos Market Research
- SCL Taktika
- Pusat Data Riset Indonesia
- Strategi Lingkar Nusantara
- Trias Politika Strategis
- Polstra Research and Consulting
- Survei Digipol Indonesia
- Smart Politica
- Indeks Data Nasional
- Patra Data
- Poros Survei Indonesia
- Mark Data Riset Indonesia
- Skala Data Indonesia
- Kedai Jambu Indonesia
- Veracity Data Indonesia
- Dynamic Data Insight
- My Institute
- Polimetrik Indonesia
- Svadhyaya Riset Nusantara
Daftar ini merupakan lembaga yang dianggap kredibel dan telah diakui secara resmi dalam berbagai survei publik dan politik di Indonesia.
Selain itu, Rahim menyoroti klaim kampanye akbar pasangan Syah Afandin-Tiorita yang dikatakan dihadiri puluhan ribu orang di Stadion Mini Stabat pada 23 November 2024.
“Kapasitas stadion terbatas. Berdasarkan pengamatan dan laporan pengawas Pilkada, yang hadir sekitar 3-4 ribu orang, bukan puluhan ribu seperti yang diklaim,” tegasnya.
Rahim mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi hasil survei dan menjaga ketertiban menjelang pencoblosan pada 27 November 2024.
“Kita lihat nanti siapa yang benar-benar mendapat kepercayaan rakyat. Yang terpenting, Pilkada harus berjalan damai,” tutupnya.
Dalam Pilkada Langkat 2024, pasangan Syah Afandin-Tiorita diusung koalisi besar 15 partai, termasuk Golkar, NasDem, dan PDIP.
Sementara Iskandar-Adli, dengan jargon “BISA” (Bersama Iskandar-Adli), didukung PKB, PPP, dan Partai Ummat.
Keputusan ada di tangan rakyat—5 menit di bilik suara menentukan 5 tahun masa depan Langkat. (*)