KABAR DIGITAL, LANGKAT — Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat dr. Juliana diadukan ke Krimsus Polda Sumut. Pengaduan yang dilakukan LSM REAKSI Sumut itu berkaitandugaan tindak pidana korupsi Dana Peningkatan Pelayanan BLUD Dinas kesehatan Kabupaten Langkat APBD 2021. Pengaduan diantar langsung olek Ketua LSM REAKSI Sumut Ramly, Rabu (17/04/2024).
Dalam laporannya, LSM REAKSI meminta kepada jajaran Poldasu khususnya Krimsus agar melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap anggaran dana peningkatan pelayanan BLUD pada dinas kesehatan kabupaten Langkat TA. 2021. Diduga keras penggunaan anggaran terindikasi fiktif.
“Diantara data alokasi anggaran bidang kesehatan Dinkes kabupaten Langkat yaitu APBD TA. 2021 sebesar Rp 402.060.459.175,00 dan terealisasi sebesar Rp.362.721.847.861,00. Dari realisasi APBD TA. 2021 dinas kesehatan kabupaten Langkat sebesar Rp.11.748.982.548,00 dianggarkan untuk peningkatan pelayanan BLUD” ungkap Ramly kepada wartawan di Stabat.
Lebih lanjut Ramly mengatakan, Rp 11,7 Milyar Dana Peningkatan Pelayanan BLUD Dinkes Langkat diduga Fiktif, hal ini terbukti ketika team LSM REAKSI melakukan investigasi di beberapa puskesmas yang ada di kabupaten Langkat. Dari hasil investigasi di beberapa Puskesmas bahwa sampai saat ini belum ada puskesmas yang melaksanakan BLUD. Dan tahun 2022 Dinkes kabupaten Langkat masih memulai dan mendata terhadap 15 puskesmas yang akan dijadikan BLUD. Sedangkan Rp 11,7 Milyar Dana Peningkatan Pelayanan BLUD Dinkes Langkat sudah dianggarkan pada tahun 2021.”Dari hasil investigasi, LSM REAKSI meminta kepada Krimsus Poldasu untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap penggunaan anggaran APBD thn 2021 Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Langkat.
Khususnya kegiatan Peningkatan Pelayanan BLUD yang anggarannya sebesar Rp 11.748.982.548. Dari besarnya anggaran untuk peningkatan BLUD dan hasil investigasi team pada beberapa Puskesmas yang ada di kabupaten Langkat, layak diduga telah terjadi pertanggungjawaban kegiatan fiktif” ujar Ramly.
Kadis Kesehatan dr.Juliana, MM ketika dikonfirmasi Selasa (16/4/2024) membantah dugaan itu. “Programnya aja tidak ada pak, THN 2021 kita fokus untuk vaksin covid” ujar Juliana. (Red)