Kabar Digital

Berita Masa Kini

Virus ASF serang Ribuan Babi, Pabrik Sosis Daging Babi Tanpa Izin Tetap Exsis

KABAR DIGITAL, MEDAN — Wabah virus African Swine Fever (ASF) kembali ditemukan dibeberapa daerah di Indonesia. Termasuk di Sumatera Utara. Terakhir, sebanyak 8000-an ekor hewan Babi milik Perusahaan PT Maharkata yang berada di Desa Partibi Lama, Kecamatan Merek Mati mendadak.

Namun sayang, ditengah-tengah upaya pemerintah meredam visus ASF tersebut. Masih ada beberapa pihak nekat menjadikan hewan babi sebagai olahan makanan.

Salah satunya pabrik pembuatan sosis berbahan daging babi. Pabrik dengan sekala rumahan ini diduga beroperasi di kawasan Jl. Langkat, Medan Timur.

Produksi sosil tanpa label dan BPOM ini beredar bebas di kota Medan bahkan hingga keluar kota. Bahkan, penghusaha sosis non halal ini diduga tidak mengantongi izin produksi dan telah lama beroperasi.

Berita Lainnya :  LP-nya di Poldasu, Istri Pejabat PU Langkat Nipu Uang Milyaran

Informasi yang diperoleh, pabrik sosis daging babi memasarkan hasil produksinya secara diam-diam. Hanya beberapa pengalan tetap yang terlihat membeli produksi sosis di pabrik tersebut.

“Jika ada yang membeli sosis, dijualnya sembunyi-sembunyi. Pintu pabrik sering tutup,jika ada pembali saja baru pintu itu terbuka,” ujar sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Menyikapi adanya pabrik pembuatan sosis non halal, salah satu toko pemuka agama di Kecamatan Medan Timur, Ust.Rizali angkat bicara. Ia menghawatirkan jika sosis yang diproduksi di pabrik tersebut disalah gunakan olah orang-orang yang tak bertanggung jawab dan memasarkannya hingga kalangan anak sekolah dasar.

“Yang kita takutkan, sosis-sosil itu dipasarkan kepada anak SD, bahkan masyakat umum khususnya yang muslim. Jika ingin membuka usaha prosuksi makanan non halal, ada baiknya harus mengantongi izin dari pemerintah setempat dan membuat label dan melegalkan usahanya. Jadi masyrakat muslim bisa tahu bahwa produk tersebut non halal. Jangan hanya di jual dengan palstik saja. Tanpa ada pemberitahun apapun, halal atau tidaknya,” ujarnya. (bersambung/red)

Language »