KABAR DIGITAL, MEDAN — Unjuk rasa menyampaikan sejumlah tuntutan diataranya bubarkan DPR kembali rusuh dan terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di depan Gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (27/8/2025).
Demo jilid II dari ratusan mahasiswa tergabung dalam Mahasiswa Cipayung Plus terlibat bentrok dengan aparat kepolisian hingga mengamankan seorang mahasiswa yang juga Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut, Taufik Pardede.
Dalam orasinya, beberapa orator meneriakkan bahwa sejak Tahun 2014, tak satupun kebijakan DPR yang berpihak kepada rakyat dan merupakan bagian dari oligarki. Mahasiswa juga menilai pimpinan DPR dan DPRD juga merupakan bagian dari oligarki.
Tak hanya itu, Cipayung Plus juga menilai saat ini para wakil rakyat di Indonesia juga telah berlomba lomba menjadi konten kreator di media sosial (Medsos). Sementara dari amatan, aksi saling dorong terjadi antara mahasiswa dan petugas kepolisian yang berjaga di depan gerbang gedung dewan.
Hal ini disebabkan massa Cipayung Plus mencoba masuk kedalam gedung wakil rakyat ini. Selain berorasi, massa Cipayung Plus juga membakar ban bekas . Pembakaran ban bekas ini sebagai bentuk protes mahasiswa dengan kinerja dan fasilitas yang diterima oleh para wakil rakyat di Indonesia.
Massa juga menilai DPR sebagai legitimasi dan tidak lagi berpihak kepada rakyat. Massa juga tak mau mendengar jawaban dari DPRD Sumut yang tidak ada kepastian. “Kami tak butuh jawaban DPRD. Karena pasti selalu mengatakan ‘Akan Kami Teruskan, Akan Kami Teruskan’,” teriak orator aksi.
Akibatnya massa kembali melakukan aksi dorong sehingga bentrok dengan petugas tak bisa dihindarkan. Aparat kepolisian langung memukul mundur massa dan menurunkan mobil water cannon.
Pasca massa dipukul mundur oleh pihak kepolisin, Kasubdit I Dit Intelkam Polda Sumut, AKBP Ahyan, S.Sos, MM langsung mendatangi puluhan mahasiswa yang masih berkumpul di depan kantor DPRD Sumut.
Mantan Kasat Intel Polrestabes Medan itu terlihat mengajak para mahasiswa yang diwakili oleh ketua-ketua kelompok mahasiswa untuk melakukan diskusi. “Para ketua saja yang masuk, yang lain silahkan duduk tertip,” ujar AKBP Ahyan kepada massa.
Sempat terjadi perdebatan antara massa dan AKBP Ahyan, namun berkat kesigapan dan keprofesionalan AKBP Ahyan, massa akhirnya tenang dan bersedia berdikusi di dalam gedung DPRD Sumut.
Sedangkan ketua kelompok mahasiswa menenangkan massa dan berjanji akan memperjungankan kebebasan rekan-rekannya yang sempat diamankan petugas kepolisaan saat demo berlangsung.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Sumatera Utara sempat mengamankan 44 demonstran buntut ricuh unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumut, Selasa 26 Agustus kemarin.
Namun, setelah diamankan, sebanyak 42 demonstran telah dipulangkan hari ini, Rabu (27/8/2025).
“42 orang yang diamankan setelah unjuk rasa kemarin sudah dilepaskan,”kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Rabu (27/8/2025).