Remaja Tewas Tertimpa Pohon di Alun-Alun Stabat Langkat

KABAR DIGITAL, LANGKAT — PA boru Nainggolan (18), remaja putri warga Wonosari, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, tewas tertimpa cabang pohon pelindung yang patah mendadak diterpa angin saat korban berada di Alun-Alun Stabat, Senin (14/7/2025), sekitar pukul 17.45 WIB.

Menurut saksi mata, saat kejadian korban yang baru saja lulus SMA itu tengah berolahraga sore, berlari ringan di pinggir lapangan bersama teman-temannya. Lokasi itu memang menjadi pusat kegiatan warga, mulai dari jogging, senam, hingga tempat bersantai keluarga.

“Tiba-tiba ada tiupan angin cukup kencang. Saya lihat cabang pohon besar itu patah dan langsung menimpa anak itu. Kami semua teriak histeris,” ujar Andi, pedagang di sekitar lokasi.

Selain menimpa korban, cabang pohon berukuran besar itu juga merusak satu unit sepeda motor yang terparkir tak jauh dari taman bermain anak-anak.

Berita Lainnya :  Bupati Langkat Hadiri Pengesahan P-APBD 2025, Tekankan Efisiensi Anggaran

PA boru Nainggolan sempat dievakuasi ke RSU Putri Bidadari, Kecamatan Wampu, namun nyawanya tak tertolong. Dia dinyatakan meninggal dunia akibat luka parah di bagian tubuhnya yang diduga karena benturan keras. Dari rumah sakit, jenazah dibawa ke rumah duka di Pematang Siantar.

Pantauan pers di lokasi, ratusan pohon pelindung yang tumbuh di area seputaran perkantoran Pemkab Langkat memang tampak menjulang dan tua. Banyak di antaranya yang rantingnya sudah rapuh, batang terlihat berlubang dimakan usia, dan akarnya mengangkat trotoar di beberapa titik.

Sejumlah warga mengaku sudah lama khawatir dengan kondisi pohon-pohon tersebut namun tidak ada tanda-tanda perawatan rutin dari pihak terkait.

“Setiap musim angin, kami selalu was-was. Banyak pohon sudah lapuk tapi sepertinya tak ada yang peduli. Kalau sudah ada korban begini, baru ribut,” kata Suryati, warga setempat.

Berita Lainnya :  Dugaan Korupsi Revitalisasi Danau Siombak, Mantan Walikota Medan dilaporkan Pengacara PT EEI ke KPK

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Langkat, Harmain, ketika dikonfirmasi belum merespons. Saat dihubungi melalui WhatsApp call, panggilan tidak berdering.

Kepala BPBD Langkat, Ansyari, saat coba dikonfirmasi melalui sambungan telepon androidnya juga tidak berhasil.

Peristiwa tewasnya korban memicu kemarahan warganet. Mereka mempertanyakan tanggung jawab pemerintah daerah terhadap keselamatan publik. Di media sosial, tagar #PohonTuaStabat dan #LangkatWaspada mulai ramai diperbincangkan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Langkat, Wahyudianto, saat dihubungi terpisah menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tersebut.

Pemkab Langkat, katanya, telah menyerahkan santunan sebesar Rp 10 juta untuk membantu biaya rumah sakit dan ambulans korban.

“Kami sangat berduka cita. Pemkab telah memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian kepada keluarga korban,” ujarnya singkat.

Berita Lainnya :  Oknum Sekdes di Tanjung Mora diduga Perintahkan Kadus Menangkan Paslon Bupati No.3, BIS: "TNI - POLRI pun Tidak Netral"

Namun bagi sebagian warga, santunan saja tidak cukup. Mereka menuntut evaluasi serius terhadap seluruh pohon pelindung di kawasan Alun-Alun Stabat dan sekitarnya.

“Kalau tidak ada perawatan dan pengecekan rutin, bisa saja ada korban berikutnya. Jangan tunggu ada korban nyawa lagi baru bertindak,” tegas Edi, warga yang sering berolahraga di lokasi tersebut.

Dengan kondisi pohon pelindung yang rentan, warga diimbau agar menghindari berteduh, duduk santai, atau berjualan di bawah naungan pohon-pohon rimbun di sekitar alun-alun.

Dinas terkait juga diminta segera melakukan inspeksi menyeluruh untuk memangkas cabang-cabang rapuh dan mengganti pohon yang sudah lapuk dengan tanaman baru yang lebih aman, seperti dikutip, Selasa (15/7/2025) malam. (*)

Pos terkait