KABAR DIGITAL, PANDEGLANG – Ramainya pemberitaan soal dugaan proyek pembangunan paving blok di Desa Pasirdurung, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, semakin menuai sorotan publik. Proyek yang disebut-sebut tidak transparan, melanggar UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP), dan dikerjakan dengan kualitas material yang banyak patah, kini memunculkan pertanyaan besar: ada apa dengan Sekretaris Desa (Sekdes) Pasirdurung, Ade?
Saat dikonfirmasi terkait sumber anggaran proyek, Sekdes Pasirdurung, Ade, justru memberikan jawaban yang terkesan menghindar. Alih-alih menjelaskan secara detail, Ade malah berujar, “Beritanya sangat bagus, terima kasih banyak pak. Mohon ijin, saya lagi di jalan bawa motor mau ke dinas. Kalau soal pekerjaan paving, bapak bisa koordinasi dengan pihak TPK karena itu ranah TPK selaku pelaksana kegiatannya, pak,” pungkasnya.
Jawaban tersebut memantik reaksi keras dari berbagai pihak. Soleh, anggota Ormas Badak Banten Perjuangan DPC Pandeglang, menilai sikap Sekdes Pasirdurung tidak mencerminkan tanggung jawab sebagai perangkat desa.
“Bahasa Sekdes seperti itu jelas membuat masyarakat bingung. Jangan sampai proyek pembangunan paving blok ini jadi proyek siluman. Harus jelas dari mana anggarannya, siapa pelaksananya, dan bagaimana kualitas pekerjaannya,” tegas Soleh dengan nada geram.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, kualitas paving blok yang dipasang diduga jauh dari standar. Banyak tumpukan material terlihat patah dan hancur, sehingga memperkuat dugaan bahwa pengerjaan proyek ini asal-asalan dan tidak diawasi dengan baik.
Publik pun mendesak agar pihak Kecamatan Sindangresmi, Inspektorat, hingga aparat penegak hukum segera turun tangan mengusut tuntas. Karena bila dibiarkan, dugaan praktik tidak transparan ini bisa merugikan masyarakat luas.
Kini, bola panas ada di tangan pemerintah desa. Transparansi adalah kewajiban, bukan pilihan. Dan jika benar ada permainan dalam proyek tersebut, sudah sepantasnya aparat terkait tidak tinggal diam.
Pertanyaannya: Apakah proyek paving blok Desa Pasirdurung benar-benar proyek siluman?(Jaka S)
